Karangan eksposisi adalah bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha memengaruhi pendapat pembaca (Aceng Hasani, 2005: 30). Melalui karangan eksposisi, pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis. Dengan kata lain, pembaca dipersilakan untuk menolak atau menerima hal-hal yang disampaikan penulis.
Karangan ini bertujuan menyampaikan gagasan yang berupa fakta atau hasil pemikiran dengan maksud menerang-kan sesuatu, seperti masalah, manfaat, jenis, proses, atau langkah-langkah (Widyamartaya, 1992: 9–10). Topik yang diangkat dalam karangan ini berdasarkan data faktual, artinya suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan bersifat historis. Karangan eksposisi memiliki beberapa ciri khusus seperti yang diungkapkan Aceng Hasani (2005: 31) sebagai berikut.
1. Penjelasannya bersifat informatif.
2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif.
3. Penjelasannya disertakan bukti-bukti yang konkret.
4. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Berdasarkan ciri-cirinya, karangan eksposisi termasuk karangan yang bersifat nonfiksi (ilmiah). Jadi, ada sumber atau fakta yang mendukung terbentuknya karangan. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari pengalaman, hasil penga-matan, atau hasil penelitian.
Jenis karangan eksposisi dapat berupa kisah per-juangan, bentuk struktur dan tugas organisasi, atau laporan. Untuk memperjelas uraian, karangan eksposisi dapat di-lengkapi dengan grafik maupun gambar. Agar semakin jelas, akan disampaikan contoh karangan eksposisi sebagai berikut.
Indonesia merupakan negara kepulauan. Jumlah pulau di Indonesia ada lebih dari 13 ribu yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ada lima pulau besar yang tergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kelima pulau itu meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Jawa merupakan pulau yang paling banyak dan padat penduduknya. Oleh sebab itu, banyak penduduk di Pulau Jawa pindah ke pulau lainnya. Perpindahan ini disebut transmigrasi.
Transmigrasi adalah program pemerintah yang bertujuan untuk pemerataan penduduk. Hal ini dilakukan agar jumlah penduduk di Pulau Jawa tidak terlalu padat. Apabila dilihat pada peta, ukuran Pulau Jawa lebih kecil dibandingkan dengan keempat pulau besar lainnya. Jadi, jika jumlah penduduk di Pulau Kalimantan sangat sedikit, berarti masih banyak lahan yang kosong.
Selain Pulau Kalimantan, Putra Sumatra juga berpotensi menjadi daerah tujuan transmigran. Di sana lahannya sangat luas. Namun, juga tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang sedikit. Akibatnya, banyak lahan yang belum dapat digarap dengan baik.
Karangan eksposisi tersebut menjelaskan transmigrasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebagai paragraf pengantar untuk menuju ke paragraf inti, disampai-kan keadaan geografi Indonesia terlebih dahulu. Dengan demikian, pembaca memperoleh pengetahuan tentang keadaan Indonesia. Penjelasan ini dapat didukung dengan menunjukkan peta atau globe untuk mengetahui letak Negara Indonesia di dunia ini.
Pemaparan karangan tersebut juga dapat disertai dengan data atau diagram jumlah penduduk Indonesia dan penyebarannya di berbagai pulau. Hasil perkebunan yang menjadi ciri khas daerah tujuan transmigrasi juga dapat ditampilkan. Dengan mengetahui perbandingan jumlah penduduk dan hasil alam, alasan pemerintah mengadakan transmigrasi demi kesejahteraan rakyat akan lebih mudah dipahami pembaca.
Daftar Pustaka
Hasani, Aceng. 2005. Ihwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press.
Widyamarta, A. 1992. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.