Dasar-Dasar Kalimat
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan kesatuan pikir-an. Kalimat dalam bahasa lisan diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Namun, kalimat dalam bahasa tulis selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca (.), (?), atau (!). Berdasarkan uraian tersebut, kalimat diartikan sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi, dan secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa.
Kalimat pada umumnya mempunyai struktur atau unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap. Unsur-unsur tersebut ada yang disebut subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kelima unsur tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam kalimat.
Subjek
Subjek adalah hal yang dibicarakan dalam sebuah kalimat. Artinya, subjek merupakan pokok kalimat. Sayangnya, subjek kerap diartikan sebagai ‘orang yang melakukan’. Padahal, pengertian tersebut tidaklah selalu tepat. Hal itu dibuktikan melalui beberapa kalimat berikut.
Subjek pada kalimat (1) adalah ayah. Dalam hal ini, ia memang ‘orang yang melakukan’, yaitu membaca. Namun, subjek pada kalimat (2) adalah kucingku. Dalam kasus ini, kucing tidak dapat disebut ‘orang’ yang melakukan. Begitu pun halnya dengan tsunami pada kalimat (3). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan satu hal tentang subjek. Subjek dapat berupa apa saja, asal tetap berperan sebagai pelaku. Jadi, hewan dan benda mati juga dapat menjadi subjek. Artinya, subjek adalah ‘pelaku’, bukan ‘orang yang melakukan’.
Posisi subjek
Subjek pada umumnya terletak di awal kalimat. Namun, posisi subjek dalam bahasa Indonesia sebetulnya bukan hanya itu. Posisi subjek bisa saja berada di akhir atau di tengah-tengah kalimat. Berikut contohnya.
Ciri-ciri subjek
- Jawaban apa atau siapa.
- Didahului kata bahwa.
- Berupa kata atau frasa benda (nomina).
- Disertai kata ini, atau itu.
- Disertai pewatas yang.
- Kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si kecil, sang perkasa.
- Tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan dari.
- Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.
Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang memberi penjelasan tentang subjek. Dalam banyak penjelasan tentang predikat, sering dikatakan bahwa predikat berupa kata kerja. Sering disebutkan pula bahwa predikat merupakan ‘pekerjaan yang dilakukan subjek’. Namun, hal itu tidaklah tepat. Berikut uraiannya.
Predikat kalimat (1), yakni memasak. Kata itu memang merupakan kata kerja. Namun, tidak demikian dengan kalimat (2) dan (3). Predikat kalimat (2) yaitu cantik. Kata cantik bukan termasuk kata kerja, tetapi kata sifat. Kasus serupa juga terjadi pada kalimat (3). Guru sebagai predikat bukanlah kata kerja, melainkan kata benda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa predikat bukanlah ‘pekerjaan’ yang dilakukan subjek. Lebih tepatnya, predikat menerangkan subjek. Berdasarkan uraian tersebut diketahui pula bahwa posisi predikat langsung mengikuti subjek.
Ciri-ciri predikat
- Jawaban mengapa, dan bagaimana.
- Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan.
- Dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu, atau hampir.
- Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, atau selayaknya.
- Tidak didahului kata yang.
- Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni.
- Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bilangan.
Objek
Objek merupakan keterangan predikat. Oleh sebab itu, letak objek langsung mengikuti predikat. Hal tersebut juga terjadi dalam kalimat yang dipasifkan. Alasannya, objek dapat menduduki fungsi subjek dalam kalimat pasif. Contohnya adalah:
Berdasarkan contoh tersebut, terbukti bahwa objek selalu berada setelah predikat. Kalimat (2) merupakan hasil pemasifan kalimat (1). Pada kalimat (2), posisi objek berubah menjadi Amira (awalnya, Amira menduduki fungsi subjek). Lantas, bunga berubah fungsi menjadi subjek (awalnya objek).
Kehadiran objek dalam kalimat sebetulnya bergantung pada jenis predikatnya. Unsur objek bersifat wajib jika predikat suatu kalimat mem-butuhkan sasaran. Sebaliknya, objek tidak perlu hadir apabila predikat kalimat tidak memerlukan sasaran. Dengan demikian, kehadiran objek dalam suatu kalimat dapat diperlukan atau tidak diperlukan. Contohnya sebagai berikut.
Kedua contoh kalimat tersebut mengharuskan unsur objek hadir. Jika tidak ada objek, kalimat itu tidak akan berterima. Apabila kalimat (3) dihilangkan objeknya maka akan menjadi ibu membuat. Kalimat ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan, “membuat apa?” Kasus serupa juga akan terjadi pada kalimat (4). Jika objek kalimat (4) dihilangkan maka akan menjadi Dinda menemukan. Lantas, pertanyaan, “menemukan apa?” pun timbul.
Ciri-ciri objek
- Berupa kata benda.
- Tidak didahului kata depan.
- Mengikuti secara langsung atau di belakang predikat transitif.
- Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif.
- Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.
- Objek selalu dapat digantikan dengan kata ganti-nya.
- Objek dapat berbentuk kata, frasa, atau klausa.
Demikian pembahasan seputar kalimat. Mengenai unsur kalimat 'pelengkap' dan 'keterangan' akan saya bahas dalam postingan saya selanjutnya.
Mohon dikoreksi jika ada kesalahan. Terima kasih.
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono (Ed.). 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Hs., Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugono, Dendy. 2008. Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jilid 2. Edisi Kelima. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jumat, 03 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Siklus Air
Proses Siklus Air Siklus air adalah perputaran air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Siklus air terjadi melalu...
-
Dasar-Dasar Kalimat Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan kesatuan pikir-an. Kalimat dalam bahasa lisan diawali dan ...
-
Bismillahirrahmanirrahim... Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2018), editor adalah orang yang mengedit naskah tulisan atau k...
-
Akibat Gerakan Bumi dan Bulan Bumi adalah sebuah planet dengan satu satelit alami yang bernama bulan. Sebagai planet, bumi mengalami dua ge...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar