Jumat, 24 Januari 2020

Karangan Deskripsi


Kata deskripsi berasal dari bahasa Latin “deskribere” yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Karangan deskripsi menurut Ahmad Rofi’udin dkk. (2001: 117) adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan suatu objek (berupa orang, benda, tempat, kejadian, dan sebagainya) dengan kata-kata dalam keadaan yang sebenarnya. Dalam karangan ini, penulis menunjukkan bentuk, rupa, suara, bau, rasa, suasana, situasi dari suatu objek. Penulis seakan-akan menghadirkan sesuatu ke hadapan pembaca sehingga seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, meraba, dan merasakan objek yang dihadirkan oleh penulis.
Sama seperti karangan narasi, karangan deskripsi juga memiliki tujuan, yakni penulis menginginkan agar pembaca dapat memahami dan ikut merasakan kejadian seperti dalam tulisan. Sebagai suatu karangan, deskripsi juga memiliki beberapa ciri khusus. Ciri-ciri karangan deskripsi menurut Atar Semi (2003: 66), yakni sebagai berikut.
1. Karangan deskripsi memperlihatkan secara detail tentang suatu objek.
2. Lebih bersifat memengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca.
3. Menyangkut objek yang dapat diindra oleh panca indra sehingga objeknya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
4. Penyampaian karangan deskripsi dengan gaya memikat dan pilihan kata yang menggugah.
5. Organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang.
Karangan deskripsi yang bagus akan membuat pembaca seolah-olah terlibat dalam cerita. Bahkan, pembaca akan dapat merasa sebagai tokoh yang diceritakan. Apabila jalan ceritanya sedih, pembaca akan ikut merasakan ke-sedihan tersebut. Contoh karangan deskripsi dapat dibaca pada kutipan berikut.

Pasar yang sempit itu penuh dengan para penjual dan pembeli. Mereka berdesak-desakan. Bahkan, ada yang saling mendorong karena berebut untuk lewat. Suasananya juga sangat ramai karena banyak penjual yang menawar-kan dagangannya dengan suara keras.
Sesampainya di los daging dan ikan, orang-orang harus bersiap-siap menutup hidung karena bau amis yang menyebar ke mana-mana. Lalat-lalat beterbangan mengerumuni ikan dan daging yang diletakkan di meja. Namun, para pedagang sudah sepertinya terbiasa dengan bau amis ini.
“Ayo Bu, kita keluar, baunya amis,” rengek Dini yang mengikuti ibunya berbelanja ke pasar. Suara Dini agak sengau karena ia berbicara sambil menutup hidung. Dini tak tahan dengan bau amis. 
“Nanti, Sayang. Ibu ingin beli daging ayam dulu,” jawab ibunya menolak. 
Terpaksa Dini mengikuti ibunya menuju ke penjual daging ayam. Dini mengamati dengan saksama wajah penjual daging ayam itu. Seorang wanita yang tidak lelah bekerja. Ia memotong-motong ayam dengan pisau besar yang tajam. Setelah itu, ia menumpuknya menjadi be-berapa tumpukan. 
Ia memisahkan bagian daging ayam sesuai jenisnya. Kepala dengan kepala, sayap dengan sayap, dan kaki dengan kaki. Kemudian ia menumpuknya di meja yang sangat kotor. Meja itu hanya dilapisi plastik agar daging ayam tidak terkena kotoran di meja. 
“Daging ayam sekilo, Bu,” pesan ibu Dini pada penjual daging ayam. 
Ibu penjual mengambil beberapa daging ayam dan menimbangnya. Ibu Dini lalu mengeluarkan uang untuk membayarnya. Hati Dini lega setelah keluar dari los daging yang penuh bau amis itu. Ia pun mendesah panjang seusai menghirup udara segar di luar. 

Karangan deskripsi tersebut menceritakan kondisi sebuah pasar yang menjual aneka kebutuhan, termasuk daging dan ikan. Dini yang mengikuti ibunya belanja di pasar tidak tahan dengan bau amis. Gambaran Dini menutup hidung merupakan pencitraan bau agar pembaca seolah mencium bau amis yang dicium Dini. Pencitraan penglihatan, seperti suasana pasar yang ramai, tumpukan daging, serta penjual daging ayam akan menimbulkan kesan bahwa pembaca juga melihat semua kondisi yang dilihat Dini.

Daftar Pustaka

Rofiudin, Ahmad, dan Darmiyati Zuhdi. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Semi, Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siklus Air

Proses Siklus Air Siklus air adalah perputaran air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Siklus air terjadi melalu...